Saturday, January 4, 2014
Cara Menetaskan Telur Ayam
Telur yang telah dibuahi dapat menetas setelah diinkubasi atau dierami pada suhu 37,5°C selama 21 hari.
Teknik candling atau peneropongan telur dapat digunakan untuk mengetahui fertilitas telur. Candling adalah peneropongan telur dengan memancarkan cahaya pada telur untuk melihat keadaan didalam telur. Pada telur yang fertil kuning telur terlihat gelap dengan beberapa pembuluh darah terpancar.
Terdapat dua cara menetaskan telur, yang pertama adalah dengan menggunakan ayam betina yang merupakan inkubator alami. Anda dapat menempatkan 8 sampai 10 telur ayam di bawah ayam betina atau di dalam sarangnya.
Untuk memastikan apakah ayam betina akan mengerami telur, keluarkan ayam tersebut dari sarangnya beberapa kali dan lihat apakah ia kembali ke sarangnya. Tempatkan air dan pakan dekat dengan sarangnya. Tunggulah telur menetas secara alami.
Jika Anda tidak memiliki ayam betina dan juga tidak ingin membeli ayam betina, maka Anda dapat memilih untuk menggunakan inkubator atau mesin penetas telur.
Ketika memilih telur untuk ditetaskan, carilah telur dengan kualitas yang baik. Telur tidak boleh memiliki lubang ataupun retak. Lebih baik jika Anda mendapatkan telur yang sudah dibuahi dari peternakan unggas.
Tempatkanlah telur ke dalam inkubator dengan hati-hati. Suhu akan jatuh dalam beberapa jam pertama. Jangan ubah suhu untuk 48 jam selanjutnya setelah telur sudah mulai dierami. Suhu harus di-set pada 37,5°C. Mula-mula set tingkat kelembaban pada 58% sampai 60%. Secara berkala tingkatkan hingga 65% setelah telur mulai menetas.
Setelah tiga hari inkubasi, mulai putar telur sekitar setengah putaran, enam kali sehari. Perlu diingat agar tidak menghadapkan ujung runcing ke arah atas. Semua telur menetas dalam waktu 24 jam setelah 21 hari (3 minggu) inkubasi. Jangan tarik ayam keluar dari cangkangnya setelah Anda melihat mereka mulai menetas. Setelah ayam sudah menetas, sediakan mereka air dan pakan ayam.