Saturday, March 29, 2014

Penyebab Hujan Asam


Hujan asam sangat sering disalahpahami oleh banyak orang sebagai peristiwa jatuhnya asam murni dari langit, pengertian ini sangat jauh dari kenyataan. Hujan asam adalah istilah yang digunakan untuk hujan yang membawa turun senyawa-senyawa kimia yang tersuspensi di atmosfer.

Hujan asam mengacu pada fenomena presipitasi dimana terdapat kandungan asam yang tinggi pada tetesan-tetesan hujan yang jatuh ke bumi. Pada dasarnya, hujan asam merupakan deposisi asam. Deposisi asam adalah istilah untuk jatuhnya senyawa-senyawa asam ke Bumi karena adanya hujan, salju, embun, kabut, atau bahkan pengendapan.

Senyawa-senyawa asam yang dikandung air dapat diukur dengan derajat keasaman pH, semakin rendah nilai pH maka semakin tinggi kandungan asam dalam cairan tersebut. Air murni memiliki nilai pH 7, sedangkan air hujan normal dapat memiliki nilai pH antara 5,5 sampai 7. Sedikit peningkatan nilai pH pada air hujan normal dapat disebabkan oleh adanya karbon dioksida di atmosfer. Secara teknis, suatu hujan dianggap sebagai hujan asam ketika nilai pH air hujan berada di bawah 5,5.


Penyebab Hujan Asam

Hujan asam dapat terjadi sebagai hasil dari reaksi kimia yang terjadi di atmosfer. Senyawa yang paling umum menyebabkan hujan asam adalah nitrogen oksida dan sulfur dioksida, keduanya diketahui dapat dengan mudah terlarut dalam air. Kedua senyawa ini pada dasarnya adalah polutan yang dilepaskan ke atmosfer. Polutan ini dapat dihasilkan kegiatan-kegiatan manusia seperti contohnya membakar bahan bakar fosil.

Polutan-polutan seperti sulfur dioksida dan nitrogen oksida dilepaskan ke atmosfer dalam bentuk asap knalpot. Karena asap tersebut ringan, asap ini terus naik dan pada akhirnya menyentuh awan-awan pembawa hujan. Ketika awan-awan memulai proses presipitasi, tetes-tetes air hujan menyentuh senyawa-senyawa yang tersuspensi di atmosfer. Senyawa-senyawa tersebut terlarut dalam tetesan-tetesan air hujan, dimana senyawa-senyawa ini kemudian bereaksi dengan oksigen dan senyawa lain, reaksi ini menyebabkan terbentuknya asam, sehingga terjadilah hujan asam. Hujan asam tidak hanya terjadi di daerah dengan polusi udara, senyawa-senyawa tersebut sangat ringan sehingga mudah mengikuti hembusan angin ke tempat-tempat lain.

Terdapat penyebab lain seperti tumpahan minyak bumi di laut. Minyak bumi yang tumpah di laut akan menguap ke atmosfer bersama dengan air laut. Partikel-partikel dalam minyak bumi tersuspensi di atmosfer dan pada akhirnya turun ke bumi dalam bentuk senyawa-senyawa asam.

Selain penyebab-penyebab diatas, hujan asam juga dapat disebabkan oleh kejadian alami seperti letusan gunung berapi dan kebakaran hutan.