Friday, January 31, 2014
Siapa Penemu Benua Amerika?
Christopher Columbus sebagai penemu benua Amerika merupakan sebuah kepercayaan umum. Pada bulan Oktober tahun 1492, Columbus mencapai benua Amerika ketika ia sedang mencari India. Terdapat beberapa sejarawan yang mempercayai bahwa bukan daratan Amerika yang dicapai oleh Columbus, melainkan pulau Bahama. Columbus kembali ke Spanyol setelah pelayaran ini.
Kemudian pada tahun 1497, penjelajah asal Italia Amerigo Vespucci mengklaim telah menemukan Amerika. Martin Waldseemuller adalah orang pertama yang menyebut daratan ini dengan nama Amerika. Namun, kita tidak dapat secara pasti menyimpulkan bahwa Columbus dan Amerigo Vespucci merupakan orang pertama yang menemukan benua besar ini. Orang Cina mengklaim bahwa mereka telah menemukan benua Amerika jauh sebelum pelayaran yang dilakukan oleh orang Eropa. Jadi siapa penemu benua Amerika?
Penemuan Benua Amerika sebelum Christopher Columbus
Banyak orang telah mencapai benua Amerika sebelum Columbus. Orang-orang dari Asia telah mencapai Amerika ribuan tahun sebelum Columbus dan telah menjadi penghuninya.
Ekspedisi Norse ke Amerika dimulai jauh sebelum 1492 AD. Ekspedisi-ekspedisi ini diprakarsai oleh Bjarni Herjolfsson. Dispekulasi bahwa Herjolfsson mulai dari Islandia dan menuju Greenland. Ia tersesat dalam badai, yang menyebabkan kapalnya terbawa ke arah selatan. Herjolfsson secara tidak sengaja menemukan daratan dengan perbukitan dataran rendah dipenuhi vegetasi. Namun, ia lebih tertarik untuk mencari jalan kembali ke Greenland daripada menjelajahi tempat ini.
Leif Ericsson memutuskan untuk menemukan Dunia Baru setelah membaca laporan resmi dari Bjarni Herjolfsson mengenai pelayaran tersebut. Ericsson dikatakan telah mencapai L'Anse aux Meadows di Newfoundland, Canada bersama dengan 35 awak kapal miliknya.
Kebanyakan ekspedisi sebelum zaman Christopher Columbus tidak didokumentasikan dengan baik. Tidak adanya prasasti di Amerika Utara menimbulkan keraguan tentang klaim penjelajah Norse. Akan tetapi, dikatakan bahwa penjelajah ini hanya menceritakan perjalanan mereka dan tidak terbiasa mendokumentasikannya.
Sesuai dengan beberapa catatan yang ada, Laksamana Cheng Ho (Admiral Zheng) adalah orang pertama yang menemukan Amerika. Namun, klaim ini dianggap salah karena tidak ada pelayaran Laksamana Cheng Ho yang melampaui Samudera Hindia.
Catatan-catatan mengenai penjelajah Asia mencapai pantai Amerika Utara tahun 499 SM telah ditemukan di dokumen tertanggal 629 AD. Seorang biksu Buddha dari Cina bernama Hai-Shen dikatakan telah mencapai Amerika Utara. Hai-Shen mencapai tanah dongeng dari Fu-Sang dalam perjalanannya ke Timur. Menariknya, tanah Fu-Sang yang dijelaskan oleh Hai-Shen sangat menyerupai Amerika Utara. Meskipun catatan-catatan ini tidak dianggap sebagai bukti yang konkret, catatan-catatan ini membuka jendela baru atas kesempatan bagi sejarawan untuk mencari penemu benua Amerika yang sebenarnya.
Pelayaran John Cabot
Penjelajah asal Italia, John Cabot, yang juga dipanggil Giovanni Caboto, merupakan salah satu penjelajah yang telah mencapai pantai Amerika. Meskipun ia orang Italia dan tinggal di Venice sampai tahun 1488, Cabot berangkat ke Inggris untuk mencari peluang menjadi seorang penjelajah.
Dikatakan bahwa ia terinspirasi oleh pelayaran yang dilakukan oleh Bartholomeu Dias. Pada Mei 1497, John Cabot bersama dengan awak kapalnya berangkat dari Bristol dengan sebuah kapal bernama Matthew, di bawah komisi dari raja Inggris King Henry VII. Ia dikatakan mencapai Amerika Utara 24 Juni 1497 dan kembali ke Bristol pada 6 Agustus 1497.
Rincian pelayaran kedua yang dilakukan oleh Cabot pada bulan Mei 1498 masih diselimuti misteri. Ini disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat di kalangan sejarawan tentang bagaimana akhir dari perjalanan kedua John Cabot. Cabot mulai berlayar dari Bristol dengan 5 kapal dan 300 awaknya. Salah satu dari 5 kapal dialihkan ke Irlandia karena kapal tersebut bermasalah. Tidak ada kejelasan tentang apa yang terjadi di akhir pelayarannya.
Fakta Menarik tentang Christopher Columbus
Christopher Columbus lahir pada tahun 1435 di Genoa, Italia. Ia sangat tertarik akan mata pelajaran seperti geografi, astronomi, dan kosmologi. Pada jamannya, pelaut tidak dapat membawa kapal mereka jauh ke lautan karena kurangnya alat navigasi. Pengembangan alat-alat navigasi terbukti sangat bermanfaat dalam melakukan perjalanan jauh ke lautan. Astrolab adalah salah satunya, alat ini membantu menentukan posisi matahari dan jarak kapal dari khatulistiwa.
Perkembangan di bidang alat-alat navigasi ini mendorong para pelaut untuk pergi melakukan perlayaran yang lebih jauh, yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Columbus mencapai apa yang ia yakini sebagai Dunia Baru (Sebenarnya pulau San Salvador) pada tanggal 12 Oktober 1492. Namun, penemuan pulau ini hanyalah langkah pertama dalam proses menemukan Dunia Baru.
Jika kita mengesampingkan pertanyaan mengenai penemu Amerika sebentar saja, dapat dikatakan bahwa Columbus membawa dunia ke era baru kolonialisme. Penemuannya mendorong banyak orang untuk berlayar ke Amerika. Peristiwa Columbus dan Amerigo Vespucci mencapai benua baru ini menawarkan para pedagang banyak peluang yang pada akhirnya mengaruniakan Eropa kemakmuran ekonomi.
Sumber daya dan daratan luas Amerika masih belum dieksplorasi sampai saat itu, karena itu, penemuan Columbus menandai awal dari era baru. "The New World" atau Dunia Baru, dihuni oleh suku Indian sebelum kedatangan orang Eropa. Akhirnya Eropa mengambil alih tanah tersebut dan memulai pemerintahan mereka sendiri.
Menurut keyakinan umum, Christopher Columbus adalah penemu benua Amerika. Akan tetapi, interaksi antar berbagai macam budaya dan masyarakat di dunia telah menyebabkan penemuan atas banyak kebenaran dan fakta-fakta yang sebelumnya diselimuti misteri. Oleh karena itu, pertanyaan mengenai penemu benua Amerika yang pertama mungkin akan menimbulkan berbagai pertanyaan lain yang mungkin mengharuskan kita untuk mengungkap fakta-fakta dan kebenaran yang masih terkubur oleh waktu.