Rotasi Bumi adalah perputaran planet Bumi dari barat ke timur pada sumbunya. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu putaran penuh kurang lebih 24 jam; atau lebih tepatnya 23 jam, 56 menit, dan 4.091 detik. Rotasi ini memiliki dampak-dampak yang penting terhadap lingkungan kita, antara lain:
- Siklus Diurnal
Siklus diurnal adalah pola perubahan yang terjadi secara berulang setiap 24 jam sebagai akibat dari rotasi planet Bumi. Pola perubahan ini antara lain seperti gelap dan terang, suhu, serta kelembaban udara. Separuh bagian bumi dipancari sinar matahari sedangkan separuhnya lagi gelap tanpa ada sinar matahari. Rotasi menyebabkan terjadinya siang dan malam hari, yang juga menyebabkan siklus terkait seperti suhu dan kelembaban udara. - Gerak Semu Harian Matahari
Matahari terlihat seperti mengelilingi Bumi, karena setiap harinya kita melihat Matahari terbit di timur dan tenggelam di barat. Meski sebenarnya bukan matahari yang mengelilingi Bumi, tetapi Bumi yang berputar pada porosnya dari barat ke timur. - Zona Waktu
Kita membuat standar zona waktu karena rotasi bumi mengakibatkan setiap daerah di Bumi memiliki waktu siang dan malam yang berbeda-beda. Zona waktu dibagi 24 bagian, masing-masing bagian mewakili 1 jam rotasi Bumi. Selain menyatakan 1 jam, tiap bagian juga mencakup 15° garis bujur. 360° garis bujur menyatakan waktu selama 24 jam, sedangkan 1° garis bujur menyatakan waktu selama 4 menit. - Pasang Surut Air Laut
Permukaan laut naik dan turun dua kali sehari akibat rotasi Bumi. Pasang laut merupakan hal yang rumit, karena pasang adalah hasil dari gaya gravitasi Bulan dan Matahari. Terkadang Matahari dan Bulan sejajar terhadap planet Bumi, tetapi biasanya keduanya tidak sejajar. Pasang air laut terbesar terjadi ketika Bumi, Matahari, dan Bulan terletak pada satu garis lurus. - Gaya/Efek Coriolis
Rotasi mengakibatkan pembelokkan arus samudra dan udara. Planet Bumi berotasi jauh lebih cepat dibanding kecepatan angin atau arus air. Perbedaan kecepatan ini menyebabkan pembelokkan arah pergerakan angin, dan pada akhirnya menyebabkan perputaran di sekitar daerah bertekanan rendah dan daerah bertekanan tinggi. Efek coriolis ini hanya mempengaruhi pergerakan dengan skala yang besar, umumnya efek coriolis mempengaruhi pergerakan dengan perpindahan lebih besar dari 300 mil atau 500 km.