Sunday, January 5, 2014

Proses Metamorfosis Kupu-Kupu


image by Dean Morley

Sebelum menjadi kupu-kupu yang indah, terdapat beberapa tahap metamorfosis yang perlu dilewati. Proses metamorfosis ini dimulai dari telur, ulat, kepompong, lalu kemudian baru menjadi kupu-kupu.

  1. Telur - Tahap Pertama
    Dalam memilih tanaman tempat menaruh telurnya, kupu-kupu betina sangat rewel. Sebab ulat harus dapat bertahan hidup dengan memakan daun-daun tanaman tersebut. Tiap jenis kupu-kupu memiliki pilihan tanaman kesukaan masing-masing.

    Peletakan telur pada tanaman memulai proses metamorfosis menjadi kupu-kupu. Biasanya kupu-kupu suka meletakkan telur pada bagian bawah daun. Telur kupu-kupu berukuran sangat kecil dan berwarna putih. Pada akhirnya, mereka akan membuat lubang kecil di telur dan keluar.


  2. Ulat (larva) - Tahap Kedua
    Larva kupu-kupu biasa disebut ulat. Awalnya ulat berukuran sangat kecil dengan berat hanya sekitar ½ mg. Panjang ulat ini hanyalah ¼ cm.

    Ulat tumbuh cepat dengan memakan daun. Dalam 2 minggu mereka sudah menjadi ulat dewasa. Sekarang ulat ini berukuran sepanjang 5 cm. Ulat dewasa memiliki 8 pasang kaki.

    Seiring ulat tumbuh panjang, ukurannya melebihi kulitnya. Sehingga ulat akhirnya perlu ganti kulit. Proses ini disebut molting. Dalam tahap ini ulat mengganti kulitnya sekitar 5 sampai 6 kali.

    Setelah ulat sudah cukup dewasa, ulat tersebut pergi jauh dari tanaman yang dimakannya dan terus merangkak sampai ulat tersebut menemukan tempat yang aman untuk menjadi kepompong.

    Setelah ulat menemukan tempat yang aman untuk menjadi kepompong, ulat itu membuat alas seperti sutra di permukaannya dan bergantung terbalik. Sepasang kaki yang terakhir melekat pada alas yang seperti sutra itu. Ulat bergantung selama satu hari penuh seperti itu dan membentuk huruf alfabet "J". Ulat tersebut kemudian berganti kulit untuk terakhir kalinya.


  3. Kepompong (pupa) - Tahap Ketiga
    Ketika larva memasuki fase ini, ia telah melepas delapan pasang kakinya dan kapsul kepalanya, yang memiliki 6 mata. Kulit ulat berganti untuk terakhir kalinya dan berubah warna menjadi berwarna seperti batu giok. Jadilah kepompong.

    Meskipun awalnya kepompong yang baru jadi itu lunak, dalam waktu satu jam kepompong tersebut berangsur-angsur mengeras membentuk cangkang pelindung. Di dalam kepompong, ulat tersebut perlahan-lahan berubah menjadi kupu-kupu. Bagian-bagian tubuh ulat meluruh untuk membentuk bagian-bagian tubuh dari kupu-kupu. Proses transformasi ini berlangsung sekitar 10 sampai 15 hari.


  4. Kupu-Kupu Dewasa - Tahap Keempat dan Terakhir
    Kepompong akhirnya retak dan kupu-kupu pun keluar. Sayap kupu-kupu kecil dan basah, menempel pada cangkang kepompong. Pada saat ini, cairan yang dikenal sebagai hemolymph dipompa ke dalam tubuh kupu-kupu. Hemolymph secara perlahan menyebar ke seluruh tubuh dan sayap kupu-kupu. Cairan ini membantu pembesaran tubuh dan sayap kupu-kupu.

    Sayap yang basah tidak dapat digunakan untuk terbang. Namun, dalam waktu satu jam sayap kupu-kupu menjadi kering dan kupu-kupu sudah siap untuk terbang.

    Kupu-kupu betina siap kawin dalam waktu 4 sampai 5 hari setelah keluar dari kepompong. Selanjutnya, tahap metamorfosis kupu-kupu ini pun kembali lagi ke fase pertama(telur), membentuk siklus yang tidak berhenti.