Friday, March 7, 2014

Cara Membuat Plastik: Proses Pembuatan Plastik


Plastik terbentuk dari unsur-unsur seperti karbon, oksigen, hidrogen, klorin, belerang, dan nitrogen. Awalnya plastik dibuat dari bahan-bahan natural seperti tanduk hewan, shellac (sekresi serangga kecil), dan getah perca.

Pada tahun 1869, plastik sintetis pertama dibuat dari selulosa, yang merupakan bahan alami yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Wesley Hyatt, penemu asal Amerika menemukan bahwa selulosa nitrat dapat dijadikan plastik dengan menambahkan kamper. Plastik sintetis pertama yang diakui secara komersial disebut seluloid. Plastik ini digunakan sebagai bahan pembuat sisir, gigi palsu, bingkai kacamata, dll.

Wadah, kotak, dan tempat sampah plastik secara luas digunakan di seluruh dunia untuk menyimpan beragam jenis produk cair maupun padat. Penemuan revolusioner terjadi pada tahun 1951, dua kimiawan muda menemukan polipropilena dan polietilena. Penemuan ini membuka jalan bagi beragam produk-produk plastik yang kita kenal sekarang ini. Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita. Plastik dapat dibuat dari beberapa sumber, antara lain:

  • Pembuatan Plastik dari Minyak Bumi
    Pertama-tama, minyak mentah yang baru dipompakan keluar dari dalam tanah diangkut ke kilang minyak. Pada kilang minyak, minyak mentah harus melalui proses pemurnian bersama dengan gas alam. Etana, propana, dan berbagai produk petrokimia lainnya dihasilkan oleh proses pemurnian. Selanjutnya etana dan propana dipecah dengan menggunakan tungku bersuhu tinggi, etilena dan propilena terbentuk dari proses ini.

    Dalam reaktor, etilena dan propilena yang terbentuk digabungkan dengan katalis untuk membentuk zat seperti tepung. Zat yang seperti tepung ini mirip dengan detergen bubuk, zat ini merupakan polimer plastik. Dalam pencampuran yang dilakukan secara terus menerus, beberapa aditif digabungkan dengan polimer, selanjutnya dilakukan proses ekstrusi, di mana plastik berada dalam bentuk cair.

    Plastik yang berada dalam bentuk cair ini dibiarkan mendingin dan kemudian pelletizer digunakan untuk membentuk polimer menjadi pelet-pelet kecil. Pelet-pelet plastik ini kemudian dikirim ke para pelanggan. Produsen sisir, botol plastik, gigi palsu, dll membeli pelet-pelet plastik ini untuk digunakan sebagai bahan pembuatan produk-produk mereka.

  • Membuat Plastik dengan Menambahkan Karbon Dioksida
    Sangat luar biasa bahwa plastik dapat dibuat dengan menggunakan minyak bumi. Akan tetapi dibutuhkan banyak minyak bumi untuk membuat plastik. Berbagai usaha dilakukan untuk mencegah habisnya sumber daya penting ini. Pada Desember 2009, perusahaan Novomer mengumumkan dimulainya komersialisasi bahan polypropylene carbonate (PPC) dengan menggunakan gabungan dari karbon dioksida dan minyak bumi. Dengan menambahkan karbon dioksida, minyak bumi yang dibutuhkan untuk pembuatan plastik berkurang sampai setengahnya.

  • Pembuatan Plastik dari Jagung
    Gula karbohidrat yang terdapat pada jagung dapat digunakan untuk membuat plastik yang bernama polylactide polymer. Penemuan plastik yang terbuat oleh jagung telah mengurangi ketergantungan kita terhadap minyak bumi yang tak terbaharui. Plastik yang dibuat dari jagung ini akan meleleh ketika dipanaskan lebih dari 114°C, karena itu plastik yang dibuat dari minyak bumi masih digunakan sampai saat ini.

    Selain jagung, plastik juga dapat dibuat dengan jeruk. Para ilmuwan masih terus mencari senyawa yang dapat menggantikan minyak bumi dalam proses pembuatan plastik. Semoga saja di masa depan akan ditemukan bahan pembuat plastik yang dapat diperbaharui sebagai pengganti minyak bumi yang tidak dapat diperbaharui. Sampai saat itu tiba, ingat agar selalu daur ulang plastik.

photo by Steven Depolo