Sunday, August 4, 2013

Gejala, Penyebab, & Cara Mengobati Eksim

eksim pada tangan

Eksim, eksema, atau eczema adalah penyakit kulit yang ditandai dengan peradangan pada kulit, ruam, dan gatal-gatal. Selain itu dapat juga ditandai dengan lepuh, kering, dan bersisik; yang kemudian menyebabkan perdarahan. Istilah 'eksim' biasanya juga digunakan untuk beberapa kondisi kulit lain, yang semuanya ditandai dengan ruam kulit, kemerahan, dan peradangan. Tapi jenis yang paling umum adalah eksim atopik, dermatitis kontak, eksim xerotic, dan dermatitis seboroik.

Eksim atopik adalah salah satu jenis eksim yang paling umum, diyakini memiliki hubungan dengan penyakit alergi serta dianggap turun-temurun. Dermatitis kontak dapat berupa reaksi alergi atau iritasi yang disebabkan oleh beberapa hal, salah satu contohnya natrium lauril sulfat. Di sisi lain, eksim xerotic biasanya merupakan hasil dari kekeringan yang berlebihan pada kulit, sedangkan dermatitis seboroik ditandai dengan kekeringan dan pengelupasan kulit, terutama di daerah seperti kulit kepala, alis, dan wajah.

Jenis-jenis eksim yang kurang umum antara lain dyshidrosis, eksim diskoid, eksim vena, dermatitis herpetiformis, neurodermatitis, dan autoeczematization.


Gejala Eksim


Eksim selalu disertai dengan rasa gatal parah dan ruam kulit, yang kemudian mungkin tampak kering dan tebal bersisik. Pada bayi, juga dapat muncul lepuh yang mungkin mengeluarkan cairan sesekali. Gatal parah yang disebabkan oleh eksim sering memaksa penderita untuk menggaruk daerah gatal tersebut, yang dapat menghasilkan luka.

Bagi sebagian orang, gejala dapat berlangsung selama beberapa jam, sementara untuk orang lain dapat bertahan selama beberapa hari. Meskipun dapat mempengaruhi bagian apapun dari tubuh; daerah tertentu seperti, wajah, leher, kulit kepala, lengan, dan kaki ditemukan lebih sering terkena eksim dibandingkan dengan daerah lain. Kulit kepala, leher, dan wajah juga merupakan daerah yang paling sering terkena eksim pada anak-anak.


Penyebab Eksim


Meskipun penyebab pasti masih belum diketahui dalam ilmu kedokteran, eksim dianggap sebagai respon imun yang hiperaktif. Reaksi imun yang terlalu aktif ini dapat dipicu oleh beberapa faktor yang tidak diketahui. Seperti yang telah disebutkan, salah satu jenis eksim yang paling umum adalah eksim atopik, yang diyakini memiliki hubungan dengan faktor keturunan. Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk mengembangkan hipersensitivitas terhadap zat-zat tertentu yang memicu respon imun terlalu aktif. Jadi, layaknya asma dan demam, eksim atopik dapat dipicu oleh beberapa alergen di lingkungan, seperti serbuk sari, debu, tungau debu, dll. Selain itu juga dapat menandakan masalah dengan sistem pencernaan atau infeksi.

Selain itu, telah diamati bahwa makanan tertentu juga dapat memperburuk eksim atopik. Di sisi lain, jenis eksim umum yang lain, dermatitis kontak disebabkan oleh paparan zat tertentu yang menghasilkan reaksi alergi. Contohnya termasuk sabun, bulu hewan, deterjen, pewarna, beberapa logam, atau bahan kasar. Seringkali dapat dipicu oleh perubahan suhu, masuk angin, dan infeksi di saluran pernapasan bagian atas. Selain itu stres psikologis dapat memberatkan kondisi.


Pengobatan Eksim


Pilihan-pilihan pengobatan konvensional fokus pada mengurangi gejala yang ada, karena belum ada obat yang tersedia untuk kondisi ini. Dalam hal ini, kortikosteroid topikal merupakan pengobatan yang paling sering digunakan untuk kondisi ini. Namun, penggunaan jangka panjang kortikosteroid diyakini menyebabkan penipisan kulit; sedangkan steroid berkekuatan tinggi, jika diserap ke dalam tubuh, dapat menyebabkan kondisi yang disebut HPA axis suppression (Hypothalamic–pituitary–adrenal axis suppression).

Tetapi beberapa studi terbaru membantah banyak spekulasi tentang efek samping dari kortikosteroid topikal, terutama keyakinan bahwa kortikosteroid topikal dapat meningkatkan risiko penipisan kulit, HPA axis suppression, dan menimbulkan bekas regangan kulit. Namun untuk berjaga-jaga, penggunaan berlebihan kortikosteroid untuk waktu yang lama tidak dianjurkan. Selain itu, menerapkannya harus dengan berhati-hati, terutama di daerah dekat mata.

Imunomodulator topikal merupakan pilihan pengobatan lain yang dapat membantu untuk menghambat respon imun untuk mengurangi gejala. Seperti namanya, imunomodulator pada dasarnya menekan sistem kekebalan tubuh, namun, diduga bahwa penggunaan berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan kelenjar getah bening. Meskipun efek samping ini belum dibuktikan secara pasti oleh bukti-bukti ilmiah yang nyata. Menggaruk daerah gatal dapat memfasilitasi masuknya bakteri, dalam hal ini antibiotik yang tepat akan diperlukan untuk mencegah infeksi. Obat antihistamin juga sering digunakan untuk melegakan gatal yang disebabkan oleh kondisi ini.

Imunosupresan adalah obat yang dapat digunakan ketika semua pilihan pengobatan lain gagal untuk memberikan hasil yang diinginkan. Imunosupresan dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi penderita eksim dengan menekan sistem kekebalan tubuh. Tapi, sekali lagi, penggunaan jangka panjang dapat memberikan beberapa efek samping, karena itu pengawasan medis rutin diperlukan.

Seiring dengan obat-obatan, tindakan pencegahan tertentu dapat membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan eksim. Menjaga kulit tetap lembab sering dianggap sebagai cara yang efektif. Selain itu juga penting untuk menghindari penggunaan sabun dan deterjen yang dapat menyebabkan kulit kering dan juga memperburuk gejala. Hal ini terutama berlaku untuk dermatitis kontak, sabun dan deterjen adalah beberapa pemicu umum. Selain itu kita harus tetap waspada terhadap alergen lingkungan tertentu yang terkait dengan alergi, karena mereka juga dapat memperburuk kondisi.

Pola makan dan asupan nutrisi dapat memainkan peran utama dalam menghadapi eksim. Banyak yang percaya bahwa dermatitis atopik dapat dipicu oleh beberapa makanan tertentu. Makanan yang paling umum ditemukan terkait dengan kondisi ini antara laina dalah produk susu, kedelai, telur, kacang-kacangan, gandum, jagung, dan kafein. Di sisi lain, air laut, kunyit , jus daun mint, serta minyak kelapa dianggap sebagai pengobatan alami untuk kondisi ini. Demikian pula belerang, jika diterapkan pada daerah yang terkena dapat membantu menyembuhkan eksim.

Namun tentunya sangat penting untuk mendiagnosis kondisi tersebut dengan konsultasi dengan dokter yang berpengalaman untuk memastikan perawatan yang tepat. Konsultasi dengan dokter dapat membantu mengetahui akar penyebabnya, sehingga dapat mengurangi frekuensi gejala serta mencegah komplikasi dalam jangka panjang.

Image courtesy of Care_SMC