Ear candle digunakan untuk terapi telinga yang dipercaya dapat memiliki manfaat baik untuk seorang individu. Praktek ear candling sudah dilakukan sejak 2500 tahun lalu. Diketahui bahwa Mesir Kuno, Tibet, Cina, dan Suku Indian menggunakan terapi alternatif ini sejak jaman dahulu. Dewasa ini, popularitas ear candle meningkat di negara-negara berkembang (termasuk Indonesia), terutama karena terapi ini dipercaya dapat memiliki efek baik terhadap kesehatan dan vitalitas tubuh.
Terapi telinga ini diklaim memiliki banyak manfaat, antara lain:
- Mengeluarkan tahi telinga(earwax) berlebih
- Memperbaik pendengaran
- Meringankan sakit telinga
- Meringankan sakit sinus
- Mengurangi tinnitus (suara berdenging di telinga)
- Meringankan radang telinga luar
- Menajamkan indera penciuman, perasa, dan persepsi warna
- Mengurangi stress dan tensi
- Membersihkan darah
- Memperbaik sirkulasi limfatik
- Menyembuhkan herpes zoster oticus
- Melepaskan energi yang tertutup
- Menjernihkan pikiran
- Membuka pusat spiritual
Meski begitu, efektivitas dari terapi ear candling ini dipertanyakan oleh banyak orang, karena kotoran yang ada pada lilin setelah terapi diduga merupakan residu dari lilin itu sendiri. Selain itu terdapat resiko dalam pelaksanaan terapi ini, dari luka bakar ringan, penyumbatan liang telinga, sampai kerusakan gendang telinga.