Thursday, April 3, 2014

Perbedaan Etika dan Moral


Moral dan etika sering dianggap hal yang sama, hanya beberapa orang yang paham mengenai perbedaan keduanya. Bagi kebanyakan orang keduanya hanyalah prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk membedakan yang baik dan buruk. Karena kurangnya pemahaman umum, tiap-tiap orang jadi memiliki pemahaman yang berbeda tentang keduanya.

Etika itu lebih berhubungan dengan perilaku sekumpulan orang, sedangkan moral lebih ke tiap-tiap individu secara personal. Moral muncul sebagai kumpulan aturan yang diturunkan dalam masyarakat, moral perlu kita taati agar kita dapat diterima oleh masyarakat. Contohnya, kita diajari agar tidak berbohong, mencuri, membunuh, dan tidak melakukan penyelewengan lain sejak kita masih kecil. Orang-orang yang mengikuti prinsip-prinsip ini dianggap sebagai orang yang bermoral, sedangkan orang-orang yang tidak mengikuti prinsip-prinsip ini dianggap sebagai orang yang tidak bermoral (immoral).

Tentunya pilihan ada di tangan tiap individu. Jika ia memilih menjadi orang yang tidak bermoral maka ia akan dicela/dihukum oleh masyarakat, ia akan memikul akibat perbuatannya. Tidak ada benar atau salah, yang ada hanyalah konsekuensi dari tindakan yang dilakukan. Masyarakat dilatih untuk menghukum dan mencerca orang yang tidak bermoral, karena sudah begitu adanya dari dahulu kala.

Etika dapat disebut sebagai kumpulan prinsip dan kepercayaan yang Anda miliki dalam hidup. Tidak ada orang yang dapat mengatakan bahwa sekumpulan etika lebih baik dibanding dengan yang lain. Tidak ada benar atau salah dalam etika, karena masyarakat sendiri bingung akan hal ini.

Beberapa perusahan besar dapat melakukan hal-hal yang tidak etis seperti mencemari lingkungan dan membayar buruh-buruh dengan upah yang rendah. Hal yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut dapat dianggap hal yang salah, akan tetapi yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut tidak ilegal karena etika perusahaan tersebut menuntut tiap pekerjanya bekerja sekeras mungkin, dan organisasi tersebut berusaha mengurangi biaya sebisa mungkin.

Memahami perbedaan moral dan etika bukan sesuatu yang dapat dilakukan tanpa penelitian mendalam atas sejarah, politik, dan agama. Filsuf-filsuf memberikan beragam pengajaran mengenai moral dan etika, akan tetapi sepertinya kebenaran masih diselimuti oleh misteri.