Saturday, April 26, 2014

Sejarah Perusahaan Coca-Cola Company



Coca-Cola adalah salah satu minuman ringan berkarbonasi yang paling laris di dunia saat ini. Coca-Cola juga sering disebut Coke. Sejarah Coca-Cola merupakan cerita yang sangat menarik. Salah satu fakta yang menarik adalah penemu Coca-Cola merupakan seorang apoteker, padahal terlalu banyak minuman berkarbonasi dianggap berbahaya untuk kesehatan tubuh manusia.


Siapa Penemu Coca-Cola?

Coca-Cola ditemukan oleh Dr. John Stith Pemberton, seorang apoteker asal Atlanta, ibukota negara bagian Georgia dari Amerika Serikat. Ia membuat sirup pertama untuk minuman ini di halaman rumahnya. Ia membawa sirup tersebut sebanyak satu kendi penuh ke toko obat Jacobs Pharmacy. Disana, minuman itu dicicipi dan dinyatakan memiliki rasa yang luar biasa. Minuman ini mulai dijual ke masyarakat di toko obat itu pada 8 Mei 1886. Sekitar 9 porsi minuman terjual per hari dengan harga 5 sen dollar Amerika.


Sejarah Coca-Cola

Resep coca-cola tidak ditemukan langsung pada hari itu juga. John Pemberton merupakan apoteker yang terobsesi untuk menemukan gabungan dari obat sempurna dan minuman yang luar biasa. Pada saat itu, manfaat kesehatan dari tumbuhan koka (Erythroxylum coca) sedang banyak dibicarakan di seluruh bagian dunia. Tumbuhan itu diketahui memiliki sifat stimulan, aphrodisiac, dan melancarkan pencernaan. Dengan banyaknya kegunaan tumbuhan tersebut, Pemberton tertarik dengan tumbuhan ini.

Pada saat itu, Angelo Mariani asal Korsika (Perancis) telah membuat coca wine menggunakan daun koka, minuman ini disebut Vin Mariani. Minuman tersebut meraih kesuksesan besar di Eropa. Banyak selebriti termasuk Thomas Edison dan Queen Victoria mendukung minuman ini. Didorong kesuksesan Vin Mariani, Pemberton meluncurkan merek dagangnya sendiri, yakni Pemberton's French Wine Coca yang ia pasarkan sebagai intellectual beverage. Selain ekstrak daun koka, Dr. Pemberton juga menggunakan kacang kola dalam minuman ini.

Akan tetapi, dengan adanya "temperance movement" di Amerika Serikat, Pemberton sadar bahwa tidak memungkinkan untuk terus menjual minuman beralkohol. Karena itu ia mulai membuat resep minuman tanpa alkohol yang mengandung ekstrak daun koka dan kacang kola. Pada tahun 1886 akhirnya ia berhasil membuat resep sirup Coca-Cola, dengan rasa yang terakui di Jacobs Pharmacy.

Frank Robinson merupakan orang yang menciptakan nama merek dagang Coca-Cola, ia merupakan pemegang buku Pemberton. Robinson membentuk nama tersebut dari dua nama bahan yang digunakan, yakni daun koka (coca leaves) dan kacang kola. Perubahan hanya dilakukan pada huruf depan dari kata kola, yakni huruf "K" diubah menjadi huruf "C". Frank Robinson kemudian meyakinkan Pemberton manfaat yang bisa didapat dari periklanan. Frank kemudian menggunakan bakat design yang dimilikinya untuk membuat logo Coca-Cola. Ia berpendapat bahwa dua huruf "C" dapat menjadi hal yang menarik perhatian.

Akan tetapi, perusahaan mengalami kerugian pada tahun pertama. Minuman tersebut gagal bertahan di pasaran meski memiliki potensi. Banyak yang menduga ini terjadi karena keterampilan usaha Pemberton yang kurang baik, selain itu banyak juga yang menduga bahwa itu disebabkan oleh kesehatan Pemberton yang terus memburuk. Pada tahun 1887, Pemberton menjual haknya atas resep Coca-Cola ke Asa Candler seharga US$2300.

Pada tahun 1892, Candler mendirikan perusahaan dengan nama "The Coca-Cola Company". Sebagai hasil dari pemasaran agresif dan kecerdikan Candler, Coca-Cola menjadi minuman yang paling populer pada akhir tahun 1890an. Pada awal abad ke-20, Coca-Cola mulai dijual di Kanada, diluar negara asalnya. Pada waktu yang sama, perusahaan tersebut mulai menjual sirup minuman tersebut ke perusahaan-perusahaan pembotolan independen, model yang sampai sekarang masih diikuti oleh industri soft drink.

Ironisnya, penemu Coca-Cola, John Pemberton meninggal 2 tahun setelah menemukan minuman tersebut dan tidak dapat menyaksikan kesuksesan penemuannya itu.