Friday, February 21, 2014

Penyebab Terjadinya Tsunami


Tsunami adalah gelombang laut seismik yang biasa disebabkan oleh karena gempa bumi, ketika lempeng-lempeng tektonik di bawah dasar laut saling bertabrakan. Gempa bumi ini terkadang tidak secara langsung menyebabkan tsunami, tapi gempa ini menyebabkan tanah longsor bawah laut. Tanah longsor ini dapat menyebabkan banyak air naik diatas permukaan laut, sehingga membentuk ombak raksasa di air yang dangkal pada garis pantai. Selain itu letusan gunung api yang kuat juga dapat menyebabkan tsunami.


Gempa Bumi Bawah Laut

Gempa bumi bawah laut adalah penyebab tsunami yang paling umum. Sebab lempeng-lempeng tektonik di bawah dasar laut terkadang bergesekan atau bertabrakan terhadap satu sama lain, yang menyebabkan sejumlah energi besar terlepas sekaligus. Panas, energi, dan tekanan yang diberikan dari bawah menyebabkan lonjakan volume air yang besar.

Lempeng tektonik yang lebih berat berusaha untuk bergeser dari bagian bawah lempeng tektonik yang lebih ringan. Tsunami terjadi ketika lempeng tektonik yang lebih berat tersangkut dengan lempeng yang lebih ringan, sehingga dihasilkan tekanan yang sangat besar ketika lempeng yang berat mendorong lempeng yang lebih ringan ke samping dan kebawah.

Ketika lempeng yang lebih ringan terus tertarik kebawah sampai mencapai batas, lempeng tersebut akan secara tiba-tiba kembali ke daerah aslinya, sehingga menyebabkan ledakan tekanan ke atas. Tekanan ini mendorong air ke atas dan membentuk ombak raksasa yang kita sebut sebagai tsunami.


Cincin Api Pasifik (Ring of Fire)

Tsunami bisa begitu kuatnya sehingga mereka dapat menempuh lebih dari ribuan kilometer, yang pada akhirnya sampai ke pantai. Kebanyakan tsunami terjadi di Samudera Pasifik, yang merupakan permukaan air terbesar di bumi. Samudera ini mencakup satu pertiga dari seluruh luas permukaan bumi, serta dikelilingi oleh parit-parit yang dalam, busur kepulauan, dan pegunungan. Karena daerah ini sangat rentan terhadap gempa bumi, daerah ini biasa disebut Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik.

Dua pertiga dari permukaan bumi adalah laut, karena itu konsekuensi dari gempa bawah laut yang kuat dapat merupakan bencana besar. Contohnya gempa bumi yang terjadi di kepulauan Sumatra pada tahun 2004, gempa ini memiliki kekuatan 9,2 skala Richter. Gempa ini menyebabkan serangkaian tsunami yang melanda Indonesia, India, Madagaskar, dan bahkan di Ethiopia. Itu merupakan bencana tsunami terburuk sepanjang masa yang memakan lebih dari 283 ribu korban jiwa.

Meteor besar dan pengujian nuklir bawah laut juga dapat menyebabkan tsunami. Para ilmuwan belum menemukan cara untuk mencegah terjadinya tsunami, namun langkah-langkah tertentu telah diambil yang memungkinkan kita memprediksi apakah tsunami mendekati daerah tertentu melalui identifikasi satelit dan pembacaan gelombang samudera.

photo by bambe1964