Thursday, February 27, 2014

Pengertian Efek Rumah Kaca


Bumi mendapatkan energi panas dari sinar matahari. Sinar matahari ini disaring oleh atmosfer bumi sebelum sampai ke permukaan bumi. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi bumi. Sebagian besar dari sinar matahari sampai ke permukaan bumi, tapi sebagian dipantulkan kembali oleh atmosfer bumi.

Panas dari sinar matahari kemudian diserap oleh permukaan bumi, panas yang terserap ini kemudian diradiasikan kembali ke lapisan atmosfer. Ketika ini terjadi, sebagian dari panas diserap oleh atmosfer dan tidak dapat keluar kembali ke angkasa. Proses ini disebut sebagai "efek rumah kaca" atau "greenhouse effect".

Terdapat beberapa gas khusus pada lapisan atmosfer yang dapat menangkap panas yang diradiasikan kembali dari permukaan bumi. Gas-gas ini dikenal sebagai "gas rumah kaca" atau "greenhouse gases". Gas-gas yang termasuk sebagai gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dinitrogen oksida, dan klorofluorokarbon. Semakin bertambahnya jumlah gas-gas ini dalam lapisan atmosfer, maka semakin banyak pula jumlah panas yang diradiasikan permukaan bumi akan terperangkap dalam lapisan atmosfer dan tidak dapat keluar kembali ke angkasa.

Terus terjadinya efek rumah kaca ini menyebabkan bumi semakin lama semakin panas. Proses inilah yang kita kenal sebagai "pemanasan global" atau "global warming".

Proses ini sangat mirip dengan proses yang terjadi pada rumah kaca atau greenhouse, yakni rumah yang terbuat dari kaca dan digunakan untuk menumbuhkan tanaman di saat musim dingin. Setelah panas yang dibawa sinar matahari masuk ke dalam rumah melalui kaca, panas terperangkap di dalam rumah oleh karena adanya tembok-tembok kaca. Sehingga bagian dalam rumah dapat tetap hangat dan tanaman dapat tumbuh selama musim dingin. Karena itulah proses ini dinamakan efek rumah kaca.

Efek rumah kaca menyebabkan pemanasan global yang kemudian menyebabkan perubahan iklim yang signifikan di seluruh bumi. Hal ini dapat mengakibatkan banyak masalah dalam jangka panjang. Untuk melawan ancaman pemanasan global, negara-negara di seluruh dunia mencoba membuat lingkungan yang bebas polusi dan menanam pohon-pohon. Reboisasi adalah cara paling alami untuk membuat lingkungan dimana pemanasan global dapat dikendalikan, karena tumbuhan-tumbuhan dan pohon-pohon dapat menyerap karbon dioksida dan melepas oksigen ke atmosfer. Perusahaan-perusahaan mobil juga sedang fokus dalam pembuatan "mobil hijau" atau "Green cars", yakni mobil yang melepas lebih sedikit polutan ke atmosfer.

diagram via Wikimedia Commons