Friday, February 28, 2014

6 Dampak Pemanasan Global


Pemanasan global adalah permasalahan serius yang sering diperdebatkan di bidang politik dan sosial. Di sisi lain, sangat banyak ilmuwan-ilmuwan dan pemerhati lingkungan yang berjuang sebaik-baiknya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat atas masalah ini. Di sisi yang lain lagi, terdapat pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang enggan mengambil langkah untuk mengatasi ancaman perubahan iklim akibat pemanasan global.

Meski sebagian orang mempercayai pemanasan global hanyalah mitos belaka, kenyataannya dampak-dampak pemanasan global sudah terlihat saat ini:
  • Kekeringan
    Studi terkini menemukan bahwa pemanasan global dapat menyebabkan kekeringan besar-besaran dalam 100 tahun ke depan. Kekeringan ini dapat mempengaruhi setengah dari total wilayah yang ada saat ini, sehingga menyebabkan migrasi berskala besar. Palmer Drought Severity Index (PDSI) menemukan bahwa persentase daerah kering secara global telah meningkat sebanya 1,74% antara tahun 1950 dan 2008. Jika suhu di permukaan bumi terus meningkat, terdapat kemungkinan yang tinggi atas munculnya masalah ketersediaan makanan dan menampung populasi yang terus bertambah.

  • Wabah Penyakit
    Perubahan iklim juga akan menyebabkan lonjakan jumlah orang yang meninggal disebabkan karena wabah penyakit. Saat ini terdapat berbagai virus yang tidak bisa hidup di suhu dingin. Akan tetapi, oleh karena meningkatnya suhu akibat pemanasan global, virus-virus ini yang hanya bisa hidup di iklim tropis dapat pindah ke iklim yang lebih sejuk dan mempengaruhi makhluk hidup. Perubahan iklim sudah menyebabkan peningkatan jumlah wabah penyakit menurut Korea Institute of Health and Social Affairs (KIHASA), yang menyatakan bahwa dalam kasus ekstrim peningkatan suhu sebanyak 1 derajat akan mengakibatkan sebanyak 6 persen peningkatan penyebaran penyakit.

  • Banjir
    Perubahan iklim telah mengubah pola cuaca di seluruh dunia. Dalam beberapa tahun belakangan ini, kita sendiri telah melihat tanda-tanda bagaimana alam mungkin telah memulai proses 'balas dendam'. Pakistan dilanda salah satu dari banjir bandang yang paling mematikan pada Mei 2010, banjir ini menelan sekitar 1400 korban jiwa dan menyebabkan 3,5 juta orang kehilangan tempat tinggal. Pada Januari 2011, lebih dari seribu orang meninggal karena banjir bandang yang melanda Arab Saudi. Panel Antarpemerintah Tentang Perubahan Iklim atau "Intergovernmental Panel on Climate Change" (IPCC) telah memperingatkan bahwa frekuensi banjir bandang akan meningkat pada abad ini.

  • Mencairnya Es di Kutub
    Pemanasan global menyebabkan mencairnya lapisan es di wilayah Arktik (Kutub Utara) dan Antartika (Kutub Selatan). Suhu pada kedua daerah tersebut telah meningkat sekitar 2 sampai 3 kali lipat dibandingkan dengan suhu rata-rata di bumi. Es di kutub memiliki peran penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Jika lapisan es di kutub mencair maka pulau-pulau yang berada di bawah permukaan laut akan berada dalam bahaya. Kota-kota seperti Shanghai dan negara kepulauan Maladewa adalah salah satu contoh dari banyak tempat-tempat yang akan berada dalam bahaya.

  • Asbut
    Peningkatan suhu akibat pemanasan global mengakibatkan peningkatan konsentrasi asap dan kabut di udara. Peningkatan ini tentunya pada akhirnya akan menyebabkan penyakit dan kematian. Cuaca panas yang berkepanjangan juga tentunya akan mempengaruhi kesehatan kita semua. Laporan ini disusun oleh Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau Environmental Protection Agency, laporan ini menyoroti konsekuensi dari pemanasan global terhadap kita semua jika tidak diambil langkah-langkah konkrit untuk mengurangi pemanasan global.

  • Kebakaran Hutan
    Selama dekade terakhir ini banyak penelitian telah dilakukan untuk memastikan apakah pemanasan global dapat menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas kebakaran hutan. Kebakaran hutan dapat menjadi berkepanjangan dan intensif karena efek dari perubahan iklim. Kebakaran hutan menelan korban jiwa dan menyebabkan kerugian finansial setiap tahun dan melepaskan gas rumah kaca, yang dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca, sehingga suhu di bumi akan meningkat lebih lanjut lagi.

Satu hal yang tidak dapat dipungkiri lagi adalah kurangnya perlawanan terhadap pemanasan global. Kegagalan dari Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan kurang mendesaknya perlawanan terhadap pemanasan global bagi pemimpin-pemimpin negara maju. Oleh karena itu, ini merupakan tanggung jawab diri kita masing-masing untuk meningkatkan kesadaran atas masalah ini dan membujuk pemimpin-pemimpin untuk mengambil langkah-langkah konkrit.

photo by akshay moon