Teori seleksi alam memiliki konsep bahwa spesies yang berhasil beradaptasi dengan baik akan terus bertahan hidup, sedangkan yang tidak dapat beradaptasi akan punah.
Karena teori yang dibuat Charles Darwin ini, ia jadi dijuluki sebagai "Bapak Evolusi".
Charles Darwin melakukan penelitian tentang tumbuhan dan hewan untuk mempelajari tentang proses evolusi. Pengamatan yang ia lakukan di kepulauan Galapagos membuatnya menyadari konsep dasar evolusi.
Ia menyadari bahwa burung Finch yang mendiami pulau-pulau berbeda memiliki sedikit perbedaan. Dalam pengamatannya, Darwin mengidentifikasi beragam spesies burung Finch yang memiliki perbedaan pada bentuk dan ukuran paruh mereka.
Perbedaan paruh itu berhubungan dengan makanan yang tersedia di wilayah yang didiami oleh tiap burung tersebut. Bertentangan dengan ini, ia mengamati hanya ada satu spesies burung Finch di Amerika Selatan. Darwin berasumsi bahwa spesies-spesies di kepulauan Galapagos mungkin telah berevolusi dari spesies yang ditemukan di Amerika Selatan.
Menurut Darwin, spesies asli burung Finch datang ke kepulauan Galapagos dan kemudian tersebar pada kondisi lingkungan yang bervariasi. Seiring berjalannya waktu, anatomi burung-burung tersebut secara alami termodifikasi sebagai adaptasi terhadap kondisi lingkungan yang ada.
Dalam istilah yang lebih sederhana, mereka termodifikasi agar dapat lebih mudah mengkonsumsi makanan, sehingga meningkatkan kemungkinan bertahan hidup untuk reproduksi. Misalnya, burung Finch yang hidup di tanah memiliki paruh besar untuk memecahkan biji-bijian. Burung yang berhasil bertahan hidup terus hidup dan bereproduksi, sedangkan yang tidak berhasil beradaptasi meninggal dan punah. Modifikasi pada paruh burung Finch ini mungkin berkembang setelah banyak generasi.
Karena burung-burung ini secara anatomis berbeda satu sama lain, mereka terisolasi secara reproduktif, sehingga menimbulkan spesies berbeda.
Darwin mencoba mengaplikasikan teori ini pada semua makhluk hidup, Darwin menyatakan bahwa individu-individu yang berasal dari spesies yang sama akan menunjukkan adanya variasi diantara mereka. Kemudian individu-individu yang memiliki sifat menguntungkan akan terus hidup dan berkembang biak. Akhirnya setelah banyak generasi, sifat-sifat menguntungkan menjadi lebih umum, sehingga populasi berkembang terdiri dari sifat yang menguntungkan saja.
Seleksi alam dapat dijelaskan dengan cara yang sama dengan prosedur pembiakan yang dilakukan oleh peternak untuk hewan-hewan domestik. Sapi-sapi produktif terbaik biasa digunakan untuk pembiakan. Proses ini secara bertahap akan membuang sifat yang tidak diinginkan. Demikian pula seleksi alam, secara bertahap menghilangkan spesies yang tidak dapat beradaptasi baik, dan mendukung spesies yang dapat beradaptasi dengan baik.
Kontroversi
Teori Darwin yang didasarkan pada konsel seleksi alam ini telah menimbulkan kontroversi. Karena orang keagamaan mempercayai adanya Tuhan Allah yang menciptakan manusia di Bumi. Teori Darwin ini bertentangan dengan kepercayaan yang sudah ada.
Ketika Darwin pertama kali mengemukakan teorinya pada tahun 1859, ia menghadapi banyak perlawanan bukan hanya dari masyarakat beragama, tetapi juga dari komunitas ilmiah. Namun kemudian eksperimen yang dilakukan ilmuwan lain di lapangan menunjukkan ada kebenaran dalam teori Charles Darwin ini.
Tentunya debat masih terus berlanjut sampai sekarang ini.
Image by Shehal Joseph, via Flickr