Friday, September 13, 2013

5 Fungsi Lisosom

Lisosom adalah organel yang terdapat pada sitoplasma sel hewan. Kata lisosom ini berasal dari dua kata Yunani, yakni "lysis"(kehancuran) dan "soma"(tubuh).

Bagian dalam lisosom memiliki pH 4,8 dan memiliki enzim hidrolitik yang berguna untuk mencerna hampir semua jenis makromolekul. Protein, lipid, polisakarida, DNA, RNA, dll dapat dihidrolisis oleh enzim ini.

Terdapat perdebatan bahwa lisosom dapat ditemukan pada semua sel eukariotik, yakni pada sel hewan dan sel tumbuhan. Tapi belum ada jawaban yang jelas atas perdebatan ini.


Fungsi-Fungsi Lisosom :

Pemecahan makromolekul yang tidak diinginkan adalah fungsi utama organel ini. Selain itu, organel ini juga berperan dalam memperbaiki membran sel, serta berperan dalam respon imun terhadap benda asing seperti bakteri, virus, dan antigen lainnya. Dibawah ini dibahas fungsi-fungsi lisosom secara lebih rinci:
  1. Autofagi
    Autofagi adalah proses pemecahan komponen sel yang dilakukan secara intraseluler dan kemudian mendaur ulang molekul-molekul. Makromolekul rusak, protein cacat, protein yang tidak berfungsi, protein tua, dan organel yang rusak/tua dipecah dengan enzim lisosom.

    Membran fosfolipid dibentuk disekitar komponen sasaran, sehingga terbentuk vesikel yang disebut vakuola autofagi. Vakuola ini kemudian bergabung dengan lisosom primer dimana enzim hidrolitik mencerna makromolekul menjadi gula, asam amino, dan nukleotida.

    Hasil-hasil dari pencernaan yang berguna ini kemudian dilepaskan ke sitosol dan digunakan untuk sintesis makromolekul dan organel yang baru, sedangkan hasil pencernaan yang tidak berguna dibuang keluar sel.

  2. Peran dalam Endositosis dan Fagositosis
    Endositosis adalah proses pengambilan bahan asing kedalam sel. Fagositosis adalah bentuk khusus endositosis, dimana sel menelan materi yang agak besar seperti sel-sel mati, puing-puing sel, bakteri, atau virus.

    Penelanan terjadi melalui vesikel spesial yang bergabung dengan lisosom, kemudian benda asing didegradasi dengan enzim hidrolitik. Secara langsung atau tidak langsung, kedua proses ini memiliki peran penting dalam penghancuran patogen.

  3. Peran dalam Apoptosis
    Apoptosis atau kematian sel terprogram adalah mekanisme bunuh diri suatu sel. Mekanisme seperti ini penting saat perkembangan embrio, penghancuran sel tua, sel terinfeksi, dan sel-sel dengan kerusakan DNA. Protease tertentu yang hadir dalam lisosom diidentifikasi sebagai salah satu pemberi sinyal untuk dilakukannya apoptosis.

  4. Peran dalam Pembuahan
    Lisosom dapat melepaskan enzim pencernaan mereka keluar sel untuk melakukan pencernaan ekstraseluler. Selama pembuahan, isi lisosom sperma dilepaskan keluar sel untuk melakukan pencernaan atas membran pembatas disekeliling sel telur. Ini membantu penggabungan sperma dan sel telur.

    Selain itu, setelah dua sel tersebut sudah tergabung, mitokondria sel sperma dihancurkan dengan lisosom sel telur. Mitokondria sel sperma cenderung mengakumulasi mutasi genetik karena aktivitas metabolisme sel sperma yang tinggi. Karena itu perlu dihilangkan dari sel yang sudah menyatu untuk menghindari transfer mutasi ke embrio yang dihasilkan.

  5. Perbaikan Membran Sel
    Lisosom dapat membantu perbaikan membran sel dengan menggunakan hidrolase khusus yang disebut asam sphingomyelinase(ASM). Lisosom juga dapat bergabung dengan membran, menyediakan tambahan lipid dan mencegah penyusutan sel.

Image by lumoreno (Own work) [CC-BY-SA-3.0], via Wikimedia Commons