Wednesday, July 24, 2013

Mengenal Gejala dan Cara Mengatasi Asma Pada Bayi

bayi sedang menggunakan nebulizer

Kita semua tahu tentang serangan asma pada orang dewasa tetapi sangat sedikit dari kita yang dapat menyadari asma pada bayi. Ya, bayi dapat terserang penyakit asma juga pada usia dini. Penyebab pastinya belum diketahui secara pasti. Namun, diyakini bahwa paparan alergen seperti debu, asap, serbuk sari, atau bulu hewan peliharaan adalah penyebab utama asma pada bayi dan anak kecil. Pada beberapa bayi, dapat dipicu oleh kondisi genetik atau gangguan fisik.

Pada dasarnya, asma merupakan gangguan pernapasan yang menyebabkan kesulitan bernapas. Ini terjadi ketika saluran udara terganggu dan peradangan terjadi. Sebagai akibatnya, saluran udara itu menjadi sempit dan pernapasan pun terpengaruh. Ini menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh. Jika berlangsung lama, maka tubuh menjadi kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kerusakan organ-organ vital tubuh.


Gejala-Gejala Asma Pada Bayi


Gejala-gejala asma pada bayi kurang lebih identik dengan orang dewasa. Namun, karena saluran pernapasan lebih kecil pada bayi intensitas gejala jauh lebih parah. Beberapa gejala utama yang dapat diidentifikasi antara lain:
  • Kesulitan Bernapas : Karena saluran pernapasan menyempit, anak perlu berjuang keras untuk mempertahankan pernapasan normal. Hal ini biasanya lebih terlihat ketika bayi menangis atau melakukan aktivitas seperti merangkak. Lamanya terengah-engah bisa bervariasi dari beberapa detik hingga beberapa menit. Dalam serangan asma serius, dapat menyebabkan bernapas cepat dan pendek.
  • Mengi/Bengek : Ini adalah suara siulan khas yang dapat didengar setiap kali bayi bernafas masuk dan bernafas keluar. Ini jelas menunjukkan bahwa saluran udara telah dipersempit dan hanya sejumlah kecil udara dapat melewatinya.
  • Batuk : Batuk kronis yang bisa kering atau basah. Mereka mungkin batuk sesekali sepanjang hari tetapi mungkin memburuk pada malam hari. Hal ini juga mungkin bisa dipicu ketika bayi tertawa atau merangkak. Batuk ini bisa disertai dengan gejala alergi lainnya seperti bersin, mata berair, dan pelepasan lendir.
  • Sesak di dada : Karena hanya ada sedikit udara yang tersedia di paru-paru, bayi mencoba untuk menempatkan upaya ekstra untuk menghirup lebih banyak udara. Hal ini sering menyebabkan sesak di dada.
  • Ruam kulit gatal karena alergi : ruam kulit merah muncul di berbagai bagian tubuh mereka seperti pipi, dahi ,dan kulit kepala, bersama dengan gejala asma lain maka itu jelas menunjukkan bahwa ia terkena beberapa alergen yang menyebabkan serangan asma itu.
  • Kejang : kejang infantil cukup sering dikaitkan dengan asma bayi. Hal ini dapat digambarkan sebagai kontraksi dari satu atau lebih kelompok otot tubuh untuk jangka waktu yang singkat. Jika kejang tersebut parah yang berlangsung selama beberapa menit, maka bayi harus dilarikan ke rumah sakit.

Ada beberapa gejala serius yang memerlukan intervensi medis darurat, antara lain:
  • Bernapas cepat
  • Lubang hidung melebar
  • Wajah pucat
  • Bibir dan kuku berwarna kebiruan


Cara Mengatasi Asma pada Bayi


Jika anda menduga bahwa anak anda menderita asma, anda harus berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Mereka mendiagnosa asma bayi dengan mempelajari gejala, riwayat medis, dan riwayat keluarga. Tujuan utama dari pengobatan adalah untuk membantu bayi untuk berurusan dengan serangan asma. Dokter meresepkan obat yang sesuai, yang bila diberikan kepada bayi pada awal gejala, dapat menghentikan serangan. Obat-obatan ini bertindak cepat dan dapat membantu melegakan bayi dari kejang dalam saluran udara. Hal ini memungkinkan bayi untuk bernapas dengan mudah. Ada sebuah alat yang disebut metered-dose inhaler (MDI atau) yang digunakan untuk memberi obat langsung ke dalam saluran napas. Ini terdiri dari aerosol kaleng kecil yang harus dimasukkan ke dalam tabung panjang dengan masker kecil yang disebut spacer. Masker ditempatkan pada wajah bayi dan obat disemprotkan ke dalam spacer yang dihirup si bayi ketika bernapas melalui masker.

Jika bayi Anda cenderung sering mengalami serangan asma, anda harus mengambil langkah-langkah untuk mencegah serangan seperti itu di masa depan, dengan cara mengidentifikasi alergen atau kondisi yang menyebabkan serangan asma. Beberapa bayi mengalami serangan asma ketika mereka terinfeksi oleh flu biasa. Bayi lain mungkin terserang asma karena paparan debu atau asap tembakau. Setelah diidentifikasi, cobalah untuk melakukan segala upaya untuk memastikan agar bayi anda tidak terpapar alergen-alergen tersebut.

Image courtesy of themohers