Tuesday, October 1, 2013

Sejarah: 9 Alasan Jepang Menyerang Pearl Harbor


Jepang melakukan serangan mendadak di Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941. Hari bersejarah yang tak terlupakan ini di dokumentasikan dengan baik oleh sejarawan-sejarawan Amerika.

Ada dua gelombang serangan udara dengan total 353 pesawat, diluncurkan dari enam kapal induk milik Jepang. Komandan Mitsuo Fuchida memimpin serangan udara ini.

Jepang berhasil dalam melaksanakan serangan ini, melumpuhkan kontrol Amerika atas Pasifik. Tapi itu hanya sementara. Keesokan harinya, Amerika menyatakan perang terhadap Jepang. Hal ini menyebabkan Amerika resmi masuk dalam Perang Dunia II.

Sebelumnya negara-negara Barat dipimpin oleh Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi pada Jepang, karena invasi Jepang ke China. Jepang mengadakan negosiasi diplomatik dengan AS untuk memecahkan kebuntuan ini. Mereka menggunakan waktu ini untuk melancarkan serangan terhadap Pearl Harbor.

Mayoritas armada Jepang harus berlayar sampai lebih dari 4000 kilometer dari markas ke tempat dimana kapal induk dapat meluncurkan pesawat mereka ke Hawaii. Pesawat-pesawatnya tiba sebelum pukul 8 pagi pada tanggal 7 Desember. Tak lama, lima dari delapan kapal perang tenggelam, dengan sisa kapal lainnya rusak. Penyerangan terhadap Pearl Harbor sebenarnya merupakan tindakan pencegahan oleh Jepang. 2042 orang Amerika tewas dan 1247 lainnya luka-luka (terlepas dari korban warga sipil) oleh karena serangan mendadak besar-besaran ini.


9 Alasan Jepang Melakukan Penyerangan Terhadap Pearl Harbor
  1. Presiden Roosevelt melarang semua ekspor besi, baja, dan minyak ke Jepang. Alasan embargo ini adalah invasi yang dilakukan Jepang ke China. Jepang kehilangan 90% dari pasokan minyak. Isolasi ekonomi melumpuhkan perekonomian dan militer mereka.

  2. Amerika belum memasuki Perang Dunia Kedua, karena mereka masih belum pulih dari depresi karena Perang Dunia Pertama. Meskipun begitu, Amerika masih memiliki armada angkatan laut terkuat. Dari perspektif itu, Jepang memiliki angkatan laut yang hampir sama kuatnya dengan angkatan laut Amerika. Jepang mengantisipasi perang angkatan laut besar-besaran dengan Amerika, karena itu Jepang memutuskan untuk bertindak terlebih dahulu dengan melakukan pengeboman Pearl Harbor.

  3. Jepang juga dispekulasi ingin menjadi negara dengan angkatan laut terkuat dan ingin menghancurkan saingan-saingannya, termasuk angkatan laut Amerika dan Inggris.

  4. Amerika Serikat ingin Jepang untuk mundur dari Indo-China Utara.

  5. AS menentang ekspansi Jepang dan tuntutan Jepang tidak tercapai dengan diplomasi.

  6. Jepang berhasrat memperluas kerajaan mereka dan harus membuat keputusan antara menyerah atau perang dengan Amerika Serikat.

  7. Jepang ingin AS menyetujui ekspansi mereka ke Asia.

  8. Pearl Harbor adalah rumah dari Armada Pasifik AS (U.S. Pacific Fleet). Jepang tidak ingin AS masuk dalam perang, karena saat itu Amerika Serikat memiliki angkatan laut terkuat. Mereka menyimpulkan bahwa jika Pacific Fleet dihancurkan, Amerika akan kehilangan semangat dan tidak akan ingin berperang.

  9. Jepang percaya mereka mampu mengalahkan Amerika Serikat. Mereka meyakinkan diri bahwa serangan yang berhasil dapat mematahkan semangat orang Amerika dan merusak stabilitas negara.